All Artist - Tribute to Naif














Track List :

1. Superglad - Benci Untuk Mencinta
2. Tika ft Wrong is The New Right - Dia Adalah Pusaka Sejuta Umat Manusia
3. Sore - Hidup Itu Indah
4. Cherry Bombshell - Jauh
5. The Adams - Jikalau
6. Goodnight Electronic - Just B
7. The Brandals - Mobil Balap
8. Karon n Roll - Puspa Indah



Sumber :
Indie showbiz




Selanjutnya>>

Sore - Ports of Lima (2008)















Track List :
1. Bogor Biru

2. Senyum Dari Selatan

3. Merintih Perih

4. Essensimo

5. 400 Elegi

6. Layu

7. Setengah Lima

8. Ernestito

9. Vrijeman
10. Come by Sanjurou

11. In 1997 the Bullet Was Shy

12. Apatis Ria
13. Karolina



Sumber : Indie showbiz


Selanjutnya>>

C.u.t.s - Demo Track


Track List :
01. Beringas

02. Beringas (L.A Lights Indiefest Compilation)

03. Feuxjealousyfeux
04. Isabella

05. Lady Boy

06. Medusa Mama
07. Stylistic Alien




C.U.T.S
caustics : pola visual yang terbentuk dari refleksi cahaya secara natural.
ultraist : above super ..extrimisme
totally slice : memotong dengan sangat tajam dan cepat

*C.U.T.S : sebuah bentukan pola visual yang luar biasa yang memotong dengan menyelinap langsung dengan cepat kedalam perhatian dan pemikiran orang orang yang melihatnya seperti sebuah silet yang sangat tajam.


terbentuk resmi pada tanggal 17 november 2007 di Bandung Jawa Barat. Digalangi oleh dua personil C.U.T.S. yaitu : Itta dan Dani, yang sebelum nya ada di satu band yang sama yang bernama AGENT provokateur.

Ykha eks Vocalis The bohays dan Upit eks drummer Harapan Jaya dan Boys are Toys, memperkuat formasi dengan dukungan Dida eks drummer Soldier-Fight kini memegang lead guitar untuk memaksimumkan distrosi di dalam C.U.T.S


*C.U.T.S GENRE
ELECTRO CLASH, jenis musik yang ditemukan pada akhir tahun 70-an, dan mempunyai hubungan yang dekat dengan jenis musik post-punk serta penggabungan dari media, digital dan analog yang menghasilkan keselarasan nada yang enak didengar, jenis musik ini popular di era 90an akhir

Download C.u.t.s - Demo Track :






More Details :


Selanjutnya>>

Lars Ulrich kena Penyakit Tinnitus ( Penyakit Telinga )


Drummer Metallica Lars Ulrich mengakui apabila dirinya sangat-sangat terganggu dengan penyakit Tinnitus (penyakit telinga) yang dideritanya. Hal ini di ucapkan sendiri oleh Lars sewaktu di interview oleh CNN dengan mengatakan, “Sebuah bunyi atau suara yang terdengar sangat konstan tidak pernah hilang menghinggap di kuping gue. Dan tidak pernah hilang, dan hal ini di sebut Tinnitus” ucap cowok yang di kenal mempunai sifat sangat grumpy ini.

Lars mulai merasakan ada sesuatu yang salah di telinganya semenjak tahun 1988 saat Metallica sedang tur keliling Amerika dan eropa. Dia berkata, “Gue sering banget ketiduran sewaktu sedang nonton tv, dan gue selalu kebangun gak lama kemudian unutk mematikan tv tersebut. Tapi sampai suata ketika gue sadar kalau tv nya sebenarnya telah mati. When I realized that I was doing that frequently, actually getting up to turn the TV off that was not on to begin with, I realized that maybe I had some issues” lanjut Lars Ulrich memberikan keterangan awal mula dia merasakan terkena Tinnitus.

Sumber : Whatzups


Selanjutnya>>

Musik Indie di bahas di Acara tv kick andy

Gw tertarik banget pas liat Musik indie dibahas di acara kick andy, dengan gaya nya yang khas serta tawa canda , acara tersebut sangatlah berguna bagi perkembangan musik indie di indonesia.. inilah salah satu penggalan dari acara tersebut...

PEMBERONTAKAN KAUM IDEALIS

Bagi kebanyakan musisi, bergabung dengan perusahaan rekaman besar umumnya menjadi pilihan jalan terbaik untuk mencapai puncak prestasi. Melalui major label, kemudahan meraih ketenaran yang berujung pada datangnya kemudahan finansial, menjadi pandangan mainstream. Meskipun kemudian, ada sejumlah kompromi yang harus dijalankan. Namun bagaimana dengan pemikiran para musisi indie?



Bagi grup band seperti White Shoes & The Couples Company (WSTCC), SORE, Goodnight Electric dan Frau, hujan uang bukanlah tujuan akhir. Bagi mereka, bermain musik harus sesuai dengan hati dan jiwa mereka. Kebebasan bereksrepsi lewat musik dan lagu kesukaan mereka, tidak dapat ditukar dengan uang sekalipun. Siapa yang masih meragukan musikalitas WSTCC?
Band yang konsisten dengan kombinasi gaya tampilan dan genre musik pop Indonesia tahun 70-an, jazz tahun 30-an serta sedikit aroma disko ini, telah malang melintang di dunia musik indie selama kurang lebih 7 tahun. Berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri telah mereka raih. Juga pentas di berbagai panggung musik nasional dan internasional telah mereka lakukan berkali-kali. Pujian dari sejumlah media resensi musik besar dunia pun, sering mereka dapatkan. Namun mereka tak segera jua merapat ke perusahaan rekaman besar atau major label. Sekalinya ditawari, mereka mundur teratur. Apa pasal? Ternyata karena mereka tak mau “disetir” oleh keinginan pihak major label untuk memainkan aliran yang berdasar pertimbangan bisnis komersil. “Bermain musik tidak boleh dengan perasaan terkekang, kami tak bisa seperti itu. Kami ingin bebas lepas memainkan idealisme kami dalam bermusik” cetus Sari, vokalis WSTCC.

Mudah-mudahan acara tersebut lebih banyak lagi di tahun tahun mendatang...amiinn

Sumber : Metro tv News


Selanjutnya>>

Story : Untuk Manusia di tahun 2009


Aku hidup di tahun 2070. Aku berumur 50 tahun, tetapi kelihatan seperti sudah 85 tahun. Aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama masalah ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih. Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi. Sekarang, aku adalah orang yang paling tua di lingkunganku, Aku teringat disaat aku berumur 5 tahun semua sangat berbeda, masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau di sekitar, setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya. Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang di basahi dengan minyak mineral.

Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala
tanpa menggunakan air. Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan menyemprotkan air langsung dari keran ledeng. Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja.

Aku masih ingat seringkali ada pesan yang mengatakan : " JANGAN MEMBUANG BUANG AIR" Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut. Orang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis karena persediaannya yang tidak terbatas. Sekarang, sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah semuanya telah tercemar atau sama sekali kering.

Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun pasir yang tandus. Infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit saluran kencing sekarang menjadi penyebab kematian nomor satu. Industri mengalami kelumpuhan, tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat dramatik. Pekerja hanya dibayar dengan segelas air minum per harinya.Banyak orang menjarah air di tempat-tempat yang sepi. 80% makanan adalah makanan sintetis.

Sebelumnya, rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan adalah minum sedikitnya 8 gelas air putih setiap hari. Sekarang, aku hanya bisa minum setengah gelas air setiap hari.

Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci baju, pakaian bekas pakai langsung dibuang, yang kemudian menambah banyaknya jumlah sampah.
Kami menggunakan septic tank untuk buang air, seperti pada masa lampau, karena tidak ada air. Manusia di jaman kami kelihatan menyedihkan: tubuh sangat lemah; kulit pecah-pecah akibat dehidrasi; ada banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar matahari karena lapisan ozon dan atmosfir bumi semakin habis. Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20 tahun kelihatan seperti telah berumur 40 tahun.

Para ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dan penelitian, tetapi tidak menemukan jalan keluar. Manusia tidak bisa membuat air. Sedikitnya jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau membuat ketersediaan oksigen sangat berkurang, yang membuat turunnya kemampuan intelegensi generasi mendatang.

Morfologi manusia mengalami perubahan... yang menghasilkan/ melahirkan anak-anak dengan berbagai masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi. Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami hirup: 137 m3 per orang per hari. [31.102 galon]


Bagi siapa yang tidak bisa membayar pajak ini akan dikeluarkan dari "kawasan ventilasi" yang dilengkapi dengan peralatan paru-paru mekanik raksasa bertenaga surya yang menyuplai oksigen. Udara yang tersedia di dalam "kawasan ventilasi" tidak berkulitas baik, tetapi setidaknya menyediakan oksigen untuk bernafas.Umur hidup manusia rata-rata adalah 35 tahun.

Beberapa negara yang masih memiliki pulau bervegetasi mempunyai sumber air sendiri. Kawasan ini dijaga dengan ketat oleh pasukan bersenjata. Air menjadi barang yang sangat langka dan berharga, melebihi emas atau permata.

Disini ditempatku tidak ada lagi pohon karena sangat jarang turun hujan. Kalaupun hujan, itu adalah hujan asam.Tidak dikenal lagi adanya musim. Perubahan iklim secara global terjadi di abad 20 akibat efek rumah kaca dan polusi.

Kami sebelumnya telah diperingatkan bahwa sangat penting untuk menjaga kelestarian alam, tetapi tidak ada yang peduli. Pada saat anak perempuanku bertanya bagaimana keadaannya ketika aku masih muda dulu, aku menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam sekitar yang masih hijau. Aku menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga, asyiknya bermain air, memancing di sungai, dan bisa minum air sebanyak yang kita mau. Aku menceritakan bagaimana sehatnya manusia pada masa itu.

Dia bertanya: - Ayah ! Mengapa tidak ada air lagi sekarang ?

Aku merasa seperti ada yang menyumbat tenggorokanku. ..

Aku tidak dapat menghilangkan perasaan bersalah, karena aku berasal dari generasi yang menghancurkan alam dan lingkungan dengan tidak mengindahkan secara serius pesan-pesan pelestarian. .. dan banyak orang lain juga !. Aku berasal dari generasi yang sebenarnya bisa merubah keadaan, tetapi tidak ada seorangpun yang melakukan. Sekarang, anak dan keturunanku yang harus menerima akibatnya, Sejujurnya, dengan situasi ini kehidupan di planet bumi tidak akan lama lagi punah, karena kehancuran alam akibat ulah manusia sudah mencapai titik akhir.

Aku berharap untuk bisa kembali ke masa lampau dan meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi... Pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya menyelamatkan planet bumi ini !

Tolong Kirim surat ini ke semua teman dan kenalan anda, walaupun hanya berupa pesan, kesadaran global dan aksi nyata akan pentingnya melestarikan air dan lingkungan harus dimulai dari setiap orang.

Persoalan ini adalah serius dan sebagian sudah menjadi hal yang nyata dan terjadi di sekitar kita.

Lakukan untuk anak dan keturunan mu kelak

AIR DAN BUMI UNTUK MASA DEPAN


Sumber : majalah "Crónica de los Tiempos" April 2002


Selanjutnya>>

Ego, Pemicu Bubarnya Sebuah Band


Ego. Mungkin kata ini yang sering menjadi pemicu keretakan sebuah band besar yang akhirnya berujung pada bubarnya suatu band. Masih ingat ketika bulan Agustus 2009 silam ketika Noel Gallagher mengumumkan pengunduran dirinya dari Oasis yang ketika pengumuman mencengangkan itu keluar dari mulut mastermind Oasis, band asal Menchester tersebut masih menyisakan tiga kota dalam rangkaian turnya.

Dengan kejaian ini, Noel meminta maaf pada penggemar Oasis di kota Paris, Konstanz, dan Milan.
Itu lokal, bagaimana dengan band lokal? Masih ingat sama Waiting Room? Band ska asal Jakarta ini bubar karena ego personil yang sudah tidak bisa di bendung lagi. Akhirnya band ska tersebut bubar jalan.

Banyak alasan setiap personil mengedepankan ego masing-masing, mulai dari arransmen lagu yang tidak sesuai antara satu personil dengan personil lainnya, ide yang mulai tidak sejalan bahkan hingga masalah sepele, wardrobe apa yang harus dikenakan saat sedang manggung yang terkadang sering menjadi masalah besar.


Untuk permasalahan pertama, banyak personil yang lebih memilih jalan tengah dengan menawarkan win win solution dengan membawa masalah tersebut kesemua personil dan menemukan jalan tengah yang menyenangkan semua pihak.

Sebagai contoh, Coffee Reggae Stone, finalis regional Bandung yang berisi delapan personil yang meiliki influence musik yang berbeda dan itu berpengaruh pada proses penciptaan materi lagu. "biasanya kalau kita sudah ga bisa nemu jalan tengahnya, yah kita rembukin aja. Ga kita ngedepanin ego masing-masing," ujar Bedu bassis Coffee Reggae Stone.

Sama dengan Coffee Reggae Stone, Hairdresser On Fire juga mengedepankan suatu masalah di band ke forum. Lutfi menjelaskan, "jadi semuanya kita bicarakan. Jangan dibiarin, kita omongin. Meski di Hairdresser On Fire ada cewe yaitu Embun yang merupakan vokalis, posisi dia sama dengan semua personil, jadi ga ada yang istimewa."

Sumber : LA lights Indiedest


Selanjutnya>>

PERGESERAN BAND INDIE


Seharusnya band Indie merupakan band yang beridealis dengan karakter musikalitas dan menghasilkan sesuatu yang baru berdasarkan eksperimennya tanpa mengikuti trend, sekaligus mereka melakukan aktivitas band secara mandiri, seperti menitipkan demo ke radio, mencari gigs hingga memproduksi album. Apalagi pegenalan dan penjualan karya sudah dapat dilakukan melalui teknologi internet. Seiring jaman, tidak salah kalau mereka mendapatkan akses yang mudah untuk mendukung aktivitas band indie itu sendiri.

Kebutuhan kepada seseorang yang dipercayai untuk mengurusi band, banyaknya telah menjadi kebutuhan band indie (mandiri). Selain itu kertertarikan Indie maupun Major Label pun akan bersikap mengikuti keadaan idealisme band itu sendiri yang dilihat dari karya, budaya dan massa.
Suatu pekerjaan rumah untuk penggemar mereka adalah mengenalkan dan mengenalkan karya mereka. Ini lebih efektif dan mungkin akan menarik industri, baik Indie ataupun Major Label.

Perlahan budaya akan berubah untuk menikmati karya-karya dari musisi kritis dengan keidealisan karyanya. Dalam kenyataannya bentukan Label yang dikatakan Major mempertimbangkan pasar yang luas. Hanya saja mereka tidak berani untuk berbuat lebih banyak pada budaya musik yang berkualitas dengan alasan budaya itu sendiri telah menjiwai. Sebaliknya, hal ini adalah Indie Label yang berjasa besar. Sebuah harga yang harus mahal untuk karya musikalitas yang berkualitas, bukan karya yang terlahir karena mengikuti trend, tuntutan budaya atau industri musik/hiburan.

Bagaimanapun hal yang terpenting merupakan karya yang berkualitas dengan keidealisan dan berbeda, terlepas dari kemasan yang akan mereka baluti. Setuju kalau budaya Indonesia itu harus dilestarikan dengan kualitas dunia tentunya juga. Dan bukan mulahan melestarikan budaya luar. Dari artikel ini menyatakan bahwa band indie saat ini, banyaknya hanyalah merupakan musik indie bukan pergerakan dari band yang mengatasnamakan band indie. Jangan terjebak oleh perasaan minoritas.

Semangat berkarya dengan musik yang berkualitas akan jauh lebih bernilai.


Sumber : Indie Bandung


Selanjutnya>>

Braga Festival 2009 didominasi Band Indie


Sebanyak 120 band indie mendominasi Braga Festival 2009 yang digelar di sepanjang Jalan Braga, Bandung, selama empat hari hingga Rabu (30/12). Penampilan band indie menjadi daya tarik terkuat pada acara ini, kata Ketua Panitia Braga Festival Kris Syam di Bandung, Selasa. "Kami menyadari bahwa komunitas indie memiliki massa yang besar, maka tahun ini kami mencoba lebih melibatkan mereka," ujar Kris. Kris mengaku telah berupaya menyeimbangkan sajian budaya tradisional Jawa Barat dengan kandungan modern, namun tidak dalam kuantitas melainkan kualitas. "Jujur saja, untuk menarik massa, konten budaya tradisional tidak terlalu menjual," ujar Kris.

Dia mengakui, itu bertentangan dengan mis Braga Festival yang disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Herdiwan, yakni mempromosikan kekayaan pariwisata, budaya dan seni yang dimiliki Jawa Barat, khususnya Kota Bandung.

Total pendukung acara Braga Festival 2009 sebanyak 1.500 orang yang terdiri atas 10 anjungan industri pariwisata, 10 anjungan industri kreatif, 20 anjungan industri makanan, lima anjungan stand "factory outlet", dan 25 buah anjungan kerajinan dan cindera mata.

Seribu orang dari 200 komunitas indie juga terlibat dalam kegiatan itu, terdiri atas band, distro, dan komunitas kesenian kontemporer. Sebanyak 120 band disaring dari jumlah pendaftar awal sebanyak 170 band.

Braga Festival dibuka pada 10.00 pagi hingga 22.00 malam

Sumber : Antara News


Selanjutnya>>

White Shoes & The Couples Company Rilis Album di Taiwan


Indie label asal Taiwan, Avant Garde Records, yang sebelumnya merilis album artis-artis internasional seperti Bebel Gilberto, Postal Service, Belle & Sebastian, Camera Obscura pada akhir November silam merilis album debut self-titled White Shoes & The Couples Company di sana. Sebelumnya artis Indonesia lain yang telah dirilis albumnya oleh Avant Garde Records adalah band pop Bandung, Mocca. Khusus untuk rilisan Taiwan ini White Shoes & The Couples Company sengaja menambahkan dua bonus track (“Bersandar” dan “Sabda Alam”) serta mengganti sampul album dengan artwork yang dibuat oleh sang vokalis, Aprilia Apsari.

Sebelum rilis di Taiwan album debut White Shoes & The Couples Company ini sejak 2007 telah beredar di Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Australia dan Mexico oleh Minty Fresh, sebuah label asal Chicago, AS.

Belakangan White Shoes & The Couples Company tengah sibuk menyelesaikan proses rekaman bagi album penuh kedua mereka yang rencananya akan beredar awal tahun 2010. Album ini kabarnya direkam di tiga studio berbeda di Jakarta dan akan berisi 12 lagu baru.

“White Shoes & The Couples Company tengah menjalani proses aransemen dan rekaman untuk 3 lagu terakhir yang akan dimasukkan ke dalam album terbaru,” tulis rilis pers manajemen yang diterima Rolling Stone.

Album terbaru sekstet pop Indonesia asal IKJ ini hingga kini belum diberi judul dan kabarnya akan menjadi rilisan pertama dari indie label lokal baru bernama Raksasa Records.

Sumber : Rollings Stones



Selanjutnya>>

Konser Green Day lebih diminati daripada The Killers


Dua band besar, Green Day dan The Killers, akan menggelar konsernya di Singapura. Lewat Versus, ternyata Green Day 4 kali lebih dinanti ketimbang The Killers.

Sebanyak 738 responden memberikan polling terhadap pertanyaan "Dua band ini akan pentas di Singapura, Januari 2010 mendatang. Mana yang paling Anda tunggu-tunggu?". Pertanyaan tersebut dipajang selama sepekan di

Hasilnya pilihan untuk Green Day 4 kali lebih besar ketimbang yang mendukung The Killers. Sebanyak 82,8 persen atau sekitar 611 responden memilih Green Day. Sisanya sebanyak 127 suara menanti konser The Killers.

Dibentuk pada tahun 2002, The Killers mengusung aliran musik alternatif rock. Hitsnya, 'Mr. Britghtside', berhasil mendongkrak namanya. Hingga saat ini lagu tersebut masih disukai banyak orang.

Sedangkan Green Day sudah terbentuk pada tahun 1987. Sudah banyak hits dari Green Day yang laris manis di pasaran. Salah satunya adalah 'Basket Case' yang berhasil menempati posisi teratas berbagai chart musik dunia.

Singgahnya Green Day ke Singapura dalam rangka promo album terbaru mereka '21st Century Breakdown'. Sementara The Killers masih dalam tur panjangnya sebelum kembali ke studio melanjutkan album mereka 'Day & Age' yang dirilis akhir 2008.

Billie Joe Armstrong cs akan mengguncang negeri Singa tersebut pada 14 Januari 2010. Disusul konser The Killers 24 Januari 2010 di tempat yang sama, Singapore Indoor Stadium.

Sumber : Detik


Selanjutnya>>

THE BOY WHO KNEW TOO MUCH, membuat Anda masuk ke dalam dunia ceria


Michael Holbrook Penniman, pemuda Inggris kelahiran Lebanon, 18 Agustus 1983, ini boleh berbangga hati karena didapuk sebagai salah satu penyanyi solo pria terbesar sepanjang sejarah. Lelaki dengan kecenderungan seksual yang tidak jelas dan lebih tenar dengan nama panggung Mika ini pun menuai sensasi dengan lagu-lagunya yang ceria, didukung dengan suaranya yang terdengar bagai pertunjukan opera. Album pertamanya, LIFE IN CARTOON MOTION, yang dirilis tahun 2007 lalu meraup sukses dengan memenangkan Best Selling British Artist dalam gelaran World Music Awards. Dan this Golden Man mencoba kembali dengan album keduanya, masih dengan gaya khasnya dalam menyanyikan musik pop dengan suara falsetto-nya, inilah THE BOY WHO KNEW TOO MUCH.

Setelah album debutnya dipuji-puji oleh banyak kritikus musik karena musikalitasnya yang pantas diacungi jempol, single Mika yang satu ini rupanya tak terlalu mengesankan.

Pasalnya, Mika dinilai hanya memberikan suatu bukti jika dirinya memang masih bertaji seperti album perdananya (baca: bukan one hit wonder), namun tak terlalu ada perkembangan di dalamnya. Dilanjutkan dengan track Blame It On The Girls dengan tune yang terinspirasi Queen dan irama hip hop, menunjukkan kekuatan Mika dalam menyanyikan lagu power pop. Dan Rain, track ketiga yang dijadikan single keduanya, pesona Mika terlihat begitu besar.

Dengan suasana Eurodisco, Mika membuat pendengarnya tak akan bisa menolak ajakannya untuk berdansa dan berdisko walaupun track ini lembut di permulaan. Meski tak terlalu menarik perhatian, namun track-track selanjutnya seperti Dr John, I See You, Blue Eyes, Good Gone Girl, Touches You, By The Time, One Foot Boy, Toy Boy, dan Pick Up Off The Floor pun akan membuat Anda masuk ke dalam dunia ceria namun ambigu ala Mika

Sumber : Kapanlagi


Selanjutnya>>

Pearl Jam - BACKSPACER, penuh energi dan espektasi


Scene musik Amerika belum tamat ! Itulah salah satu kabar baik yang dibawa oleh Pearl Jam dalam rilisan terbarunya, BACKSPACER. Sejak British Invasion bergulir pada 1964 sampai pertengahan 1980, praktis pasar musik Amerika menjadi lahan basah untuk musisi-musisi Inggris. Kini saat siklusnya mulai berulang, orang-orang Seattle ini seakan kompak berteriak lewat tenggorokan Eddie Vedder, there's always hope! Bebas berkreasi lewat vanity label Monkeywrench dan memanfaatkan kepanjangan tangan Universal Music Group untuk worldwide release, Eddie Vedder, Matt Cameron, Mike McCready dan Stone Gossard rupanya menemukan kembali energi yang pada akhir 90-an lalu dicatat sejarah dengan nama grunge. Meski hanya berdurasi 36 menit 31 detik, BACKSPACER yang rilis sejak 20 September lalu ini penuh energi, espektasi, dan sangat Amerika. Hal ini langsung terbaca dari opening single The Fixer yang seakan dibawakan tanpa beban, riff-riff cepat dan yel-yel Vedder membuat bapak-bapak berusia 40-an itu seakan kembali seusia almarhum Kurt Cobain.

Kalau masih belum percaya betapa santainya mereka dalam berkarya, simak track-track ber-VU meters mentok seperti Gonna See My Friend, track bass-based Got Some, dan Johnny Guitar. Semuanya cepat, lugas, tanpa basa-basi meski tetap dibahasakan lewat frasa-frasa mendalam.

Tema-tema romantis tapi tak picisan memang sudah jadi barang lumrah untuk Pearl Jam. Namun kali ini jauh dari perasaan resah-gelisah mempertanyakan kegilaan dunia seperti yang pernah mereka dengungkan dalam RIOT ACT pada 2002 silam.

Coba simak Just Breath, bermakna lebih kepada momentum wind of change. Sebuah frasa lugas serta logis, dimana Amerika digambarkan sedang diguyur gerimis pada sebuah sore di musim panas yang penuh hawa optimisme. Alunan akustik serta olah vokal Eddie jadi jaminannya.


Track berikutnya, Unthought Known seakan membunuh kegalauan dengan lirik penuh keyakinan bercampur dengan suara piano dan vokal Vedder dalam repetisi rapid melodik yang intens. "Dream the dreams of other men... You'll be no ones rival," teriak vokalis kharismatik yang terlahir dengan nama Edward Louis Severson III itu.

Berikutnya, Supersonic, track cepat yang digenapi dengan solo gitar McCready. Potensial jadi sing-a-long track. Kemudian ada Speed Of Sound, racikan mid-tempo ballads dengan permainan mood yang nge-swing tapi tetap rapi.


Force of Nature, track nomor dua dari akhir ini mendeskripsikan sebuah common expression yang kadang stromy, moody atau malah membawa masalah, persis seperti judulnya. Di sini Anda akan langsung ingat pendekatan musikal yang pernah diterapkan di album BINAURAL.

Album kesembilan ini diakhiri dengan sebuah track simple yang diberi titel The End. Gloomy dan tempo slow bisa jadi justru jadi 'nafas' track penutup ini. Selebihnya, hembusan nafas dari Vedder sendiri berkisah tentang hal-hal yang telah lewat dan betapa kita benar-benar mere human yang semestinya pandai mensyukuri segalanya.


Overall, BACKSPACER adalah manifestasi optimisme konkrit yang ingin ditularkan dan disampaikan dengan lugas oleh . Meski hanya dalam waktu setengah jam lewat 6 menit 31 detik, namun lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa Pearl Jam adalah band terakhir yang bertahan dari generasinya.


BACKSPACER Track List:
1. Gonna See My Friend 2:49
2. Got Some 3:02
3. The Fixer 2:58
4. Johnny Guitar 2:50
5. Just Breathe 3:36
6. Amongst the Waves 3:59
7. Unthought Known 4:09
8. Supersonic 2:40
9. Speed of Sound 3:34
10. Force of Nature 4:04
11. The End 2:58

Sumber : Kapanlagi


Selanjutnya>>

Jarwo Naif: Tindakan Luna Maya masih sah sah saja

Tindakan Luna Maya yang melakukan penghinaan terhadap infotainment di jejaring sosial Twitter disayangkan oleh banyak pihak. Termasuk oleh Jarwo, salah seorang personil grup Naif saat dimintai tanggapannya oleh KapanLagi.com. Walau memaklumi, Jarwo berpendapat sebisa mungkin hal seperti itu dihindari.

“Tindakan Luna Maya tersebut sah-sah saja, karena pada saat dalam emosi apa lagi dirinya sosok perempuan. Tapi dalam hal ini tindakannya memang salah, karena masih ada cara lainnya yang harus dilakukan dengan tidak melakukan penghinaan dan vulgar begitu,” kata gitaris Naif mewakili rekan-rekan lainnya, Sabtu (19/12) malam, di Hotel Garuda Plaza Medan, dalam acara pesta Duren Party.

Dikatakan Jarwo, seharusnya Luna tak melakukan hal tersebut karena jelas sebuah tindakan yang dilakukan menimbulkan masalah, “Seharusnya jangan terlalu vulgar begitu, kita ini orang Timur ada ada dan istiadat. Masih ada tindakan yang halus dapat dilakukan. Jika begini tentunya bahaya terhadap diri sendiri,” papar Jarwo.

Jarwo sendiri hanya dapat memberikan sebuah saran bagi seluruh pihak agar dapat menyelesaikan persoalan tersebut dengan jalan kekeluargaan.
“Kalau bisa saran ajak saja ngobrol ataupun dilakukan pertemuan, siapa yang merasa dirugikan. Jadi tidak perlu diproses begitu panjang,” saran Jarwo.

Sumber : beritamusik


Selanjutnya>>
Related Posts with Thumbnails
Template by : kendhin | | Design : heroichelms 2009